Wednesday, January 15, 2014

Tuan populer

Aku sedikit kesal dengan kejadian hari ini. Bagaimana tidak aku dipermalukan di depan teman temanku gara2 dosen kep*rat itu. Aku terduduk bersungut sungut. 
" Hey " , Aku menoleh pelan ke arah datangnya suara itu. Aku melihat sesosok pria, ya si mr. populer. Sebut saja namanya Gala. 
" Lo gpp ? " , tanya Gala pelan di sampingku. Aku menaikkan alisku dan membuang buku buku ditanganku.
" EH.. kok ngambek.. sini sini " , ia mengambil buku bukuku yang berserakan. Aku masih kesal dengan tingkah dosen tadi yang menempel hasil gambaranku di papan tulis. 
" Gambarannya bagus kok " , Ujar Gala. Aku menggambar wajahnya yang sedang tersenyum. Entah bagaimana sudah beberapa minggu ini aku dan Gala sering mengerjakan tugas bersama bahkan keluar untuk sekedar makan. Padahal aku adalah kutu buku dikampus dan wajahku tidak secantik rara dan dirma. 
" Diem deh lo, kalo mau ngehina" , Ujarku
" Beneran.. Nah karna gambaran lo bagus, gw traktir lo hari ini makan + nonton! gimana ? biar lo ga bete lagi " , Aku menatap wajah Gala. Bagaimana bisa pria setampan dia mau berteman denganku. Wajahnya yang seperti pria latin dan badannya yang sedikit berotot membuat ia menjadi idaman di kampus. Tak jarang aku menerima intimidasi dari wanita di kampusku karena dekat dengan Gala. 
" Ayo " , ia menarik tanganku. Aku mengikut saja. Sepanjang perjalanan kami tertawa menyanyikan lagu lagu yang diputar di tape mobilnya. Aku melongok ke arah jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Mudah mudahan saja ada film terakhir.
Sesampainya kami langsung mengantri beli tiket lalu pergi makan. Film kami dimulai jam 10.30. Tak terasa film berlalu dan kini pukul 12.15. 
" Bil, anterin gw bentar ya. Temen gw di club xx ngajak ketemu " ,
" tapi baju gw ga formal gitu , dan gw kan ga suka ke club la " , ujarku
" Gpp, bukan club yang wah banget kok santai aja.. " , Aku mengangguk menyanggupinya. sepanjang perjalanan aku tertawa mendengar leluconnya.
Kami sampai di club, teman teman gala melihatku seperti alien yang dibawa Gala. Aku hanya diam, Gala meminum beberapa gelas, ia menawarkan padaku namun aku menolaknya. Hari semakin larut, aku tak punya beban karna hanya anak kos. tak perlu ada yang ku khawatirkan untuk pulang pagi, namun aku melihat Gala yang semakin larut semakin mabuk. 
" Gal.. Are you okay ? " , tanyaku.
" I'm good at this, ga usah khawatir, kamu aman di deket aku " ,aku mengangguk mengerti. tiba tiba ada seorang pria menghampiriku dan duduk disebelahku.
Seingatku namanya Arfan. Salah satu teman Gala. Ia merangkulku kemudian merangkul pinggangku.
" Gal.. Bolehlah ini anak kutu buku.. " , 
" Weits bro.. Sekali lo sentuh dia urusannya sama gw " , Gala menampik tangan Arfan. Entah kenapa dalam hatiku aku merasa senang. Sekujur tubuhku terasa panas walau hanya mendengar pembelaan Gala.
"GALAK YE BRO!", Ujar Arfan yang masih merangkulku.
" denger ya bro.. dia punya gw.. PAHAM? " , Gala mendorong Arfan. Seketika teman teman Gala memisahkan mereka berdua. Rasanya baru kali ini aku merasakan hal ini. Gala berpamitan kemudian menarik tanganku dengan keras. Cengkramannya membuat tanganku terasa ngilu.
"Gal..sakit.. " , ujarku. Ia masih menarikku menuju parkiran.
" Gal.. SAKIT " , ujarku dengan nada tinggi.
ia menoleh terkejut. 
" Maaf " , kami berdua berdiri di dekat mobil gala. Ia meletakkan kepalanya di pundakku.ia memelukku. nafasnya memanaskan leherku. Rasanya kakiku bergetar. Aku tak sanggup lagi berdiri. 
Aku berusaha melepaskan tangannya. Kami saling bertatap muka. lalu ia masuk ke dalam mobil. Entah rasanya jantungku hilang dibawa pergi olehnya. Aku mengikutinya dan masuk mobil.
" Bil, bisa bawa mobil kan ? gw ga kuat " , aku mengangguk.ia keluar dari mobil dan aku pindah ke tempat duduk pengemudi. Adegan tadi mungkin karena ia dibawah pengaruh alkohol...
Aku terdiam sejenak.menyalakan mobil.
" Kemana ? " , tanyaku singkat. 
" Lo tau apartemen gw kan ? " , belum sempet aku menjawab ia sudah memejamkan mata. Tampaknya alkohol membuat ia pusing. aku mengendarai mobil Gala sampai di apartemennya. 
" Udah sampe nih " , ujarku pelan. ia membuka mata.
" Anterin gw ke kamar " , entah setan apa yang diotakku. Aku hanya menurut dan memopongnya. Kami turun dari mobil lalu menuju lift. di dalam lift aku menatap wajahnya lekat lekat. Ia tampak begitu sempurna, tidak otakku tidak bisa berfikir lagi. Sesampainya dikamar aku merogoh kantong Gala dan membuka pintu kamar. tampaknya ia sedikit sadar, ia menuju kamar mandi. Terdengar suara shower. Aku ingin berpamitan padanya.
" Gal gw pa.. " , Ia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk putih yang melilit di pinggangnya. 
" bentar gw pake baju " , ia masuk kamar dan tak lama keluar dengan menggunakan kaos putih polos dan celana pendek. 
" Jangan pulang, temenin gw disini " , ia duduk di ruang tamu. Kamar apartemen ukuran studio itu terasa sepi. WAlaupun ia berusaha mencuci muka wajah mabuknya masih terlihat sedikit dan membuatnya semakin terlihat seksi.
" Kenapa liat liat ? " ,tanyanya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tanpa terasa sofa yang sekaligus tempat tidur itu menyudutkanku. aku merasakan bibirnya berada di pipiku, kemudian ke bibirku. Ia melumat bibirku dengan panas. AKu membalasnya, seperti tahu apa yang harus ku lakukan. Aku merangkulnya, entah terbakar apa rasanya libidoku sudah tak bisa dibendung lagi. Ia menarikku dan aku dipangkuannya kini. ia mencumbuku dari belakang. Nafasku semakin terengah engah, rasanya tak bisa lagi aku bernafas. ia menaikkan rambutku dan menciumku bahkan mengigit tengkuk leherku. Aku tak tahan meremas tangannya. Tubuhku bergetar, seperti terbang ke langit ke 7. Ia membuka kaosku dari belakang. Aku tidak melawan sama sekali, ia mencium punggungku, semakin kebawah semakin hangat terasa nafasnya. 
Aku tersentak kedua tangannya kini berada di payudaraku yang berukuran 36C. Ia meremasnya dengan pelan dan lembut namun membuatku menggila. Tanpa sadar braku sudah terlepas kini aku hanya menggunakan rok saja. nafas kami saling memburu, terasa hangat saat tangannya meremas. putingku diplintir. Terasa ada sesuatu yang mendorong dari bawahku. Ia merubah posisi kemudian menggendongku ke kamar. Kamarnya yang redup membuatku semakin horny. Gila pikirku.
Ia membuka kaosnya dan celananya. Kini ia hanya menggunakan boxer tipis yang tak bisa menyembunyikan kemaluannya yang berukuran besar. Ia menindihku menggigit putingku hingga aku merasa geli dan menggeliat.
" ehmmmm... emmmhhhh.. Gal.. Auchhhhh " , aku memeluk kepalanya erat, semakin kencang hisapannya di payudaraku semakin erat ia kupeluk. ia turun dan menggigit kecil perutku. Terassa geli dan nikmat disana. Ia menarik rokku dan melepas boxernya. Seketika aku terkejut, entah ukurannya berapa saat itu, hanya satu yang kuingat BESAR DAN KERAS. aku melongo sedikit melihatnya ditambah wajah tampannya seakan tak percaya ini terjadi. 
" Gal.. Stt... Sto.....Emmmmhh ... Fuck.... " , aku meracau saat ia melepas celana dalamku dengan tangannya dan sesekali menjilat vaginaku.
" Shh... Gal... pls... Ahh... Emmmm.... " , Aku meracau terus. sprei di tempat tidurnya menjadi tak beraturan. Tak lama kemudian aku melihat ia bangkit dari bawah dan memelukku. 
" Hwaaa.. " , aku terkejut, ia menggendongku dan mendorongku ke arah tembok. ia memasukkan penisnya perlahan.
" Pel...Auuuchhhh " , sekejap saja ia melakukan penetrasi sekuat tenaga hingga penisnya masuk semua kedalam vaginaku. Aku terkejut dan mencengkram tubuhnya. Ia menggoyangkan tubuhku naik turun
" Billl.. Shit ... You are beautiful " , ujarnya. Entah harus merasa horny atau tersanjung saat ini. 
:" AHhhh.. Gall.. ahhhhhh.,.. Emmmm.... Shhh.. Gal Enak " , Aku meracau sejadinya. Ia masih menggoyangkanku di gendongannya. Tubuhnya yang kekar membuatku semakin menggila . aku menggigit pundaknya. kami berdua merasa sangat horny. Gala tak berhenti meracau begitu juga denganku.
Gala membuang tubuhku ke kasur dan mencabut penisnya, terasa ada yang hilang dibawah sana. kemudian ia naik ke kasur dan menuju belakangku. aku menatap ke depan dan ternyata terdapat kaca besar di lemari pakaiannya. Aku bisa melihat dengan jelas ia menjambak pelan rambutku dan memasukkan jemarinya ke lubang vaginaku.
" Ahhh.. Emm..gal.. give me more.. Shhhhh " , Pelan pelan ia memasukkan penisnya. Aku bergetar pelan, rasanya sangat berbeda saat dari belakang. 
" AHHH... shhh... Bil ... DAMN! " , ia meracau. Ia memukul pantatku, entah sejak kapan kami semakin liar. 
" Shhh.. terus gal " , gerakan maju mundurnya membuat tubuh kami beradu, aku bisa mendengar jelas kocokan penisnya dalam vaginaku.Aku mengerang keenakkan. Gila Tahan juga gala pikirku, ini sdah 15 menit kami bercinta. ia membalikkan tubuhku dan menarikku. Women on top, aku paham.
Aku langsung naik ke atas tubuhnya dan ia mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku. 
" Shhh... galll.. enak.. " , 
" Iya sayang.. " , bless.. sekejap penis Gala masuk seluruhnya kedalam kemaluanku. 
" Terus bil.. goyang terus " , aku naik turun di atas tubuhnya. ia mencengkram pinggangku. terasa panas dan basah di vaginaku. 
" SHhhh.. Galaaaa....." ,Aku berteriak kencang, tubuhku mengejang. Aku orgasme pertama dengan Gala. tanpa melepas penisnya, ia mendorongku dan kini ia berada di atasku. Ia menggenjotku dengan penuh tenaga. tubuhnya yang kekar dan bercucuran keringat menaikkan libidoku seketika. 
" AHHH... GAL..." ,
" Tahan Bil.. sedikit la.. lagi " , Tanpa aba aba, Gala menghujamkan penisnya sedalam dan sekuatnya semburan sperma memenuhi rahimku dan saat yang bersamaan aku orgasme dalam waktu singkat ke duakalinya. Aku mencengkram tangan kekarnya.
Kami berdua terdiam lemas. Gala tak mencabut penisnya, ia membiarkan tubuhnya diatasku terkulai lemas. aku memeluknya. wanginya sangat membuatku menggila.
" Bil.. :" , bisiknya, aku menoleh dan wajah kami bertemu. Kami berciuman cukup lama sampaia ia mencabut penisnya. Ia menarik selimut dan memintaku tidur disebelahnya.
" Mulai hari ini.. lo cuma punya gw, ga ada cowo lain yang boleh sentuh lo "
" Kenapa gw ? banyak cewe... " ,
" Lo istimewa, lo pinter dan lainnya.. gw suka sama lo, dan gw mau lo jadi punya gw.. PAHAM? " ,
Oh Tuhan.. Aku terlena dengan sikap galaknya. pagi itu kami tidur hingga siang. 
Siangnya kami mandi bersama. dan kini aku pindah tinggal bersama Gala di apartemennya. 
Tidak sedikit wanita yang iri padaku. Dan kini.. Pria yang kuidamkan selama 2 tahun menjadi milikku, uups.. bukan aku menjadi miliknya.

No comments:

Post a Comment